Lihatfoto. 13828531951735735912. Dalam acara obrolan di suatu stasiun radio, salah satu penyiar menceritakan tentang seseorang yang benci pada seekor kucing dan suka memukulnya. Sekarang, seseorang itu tak bisa memukul lagi karena tangannya lumpuh akibat stroke. Pembawa acara itu tidak mengaitkan dengan hukum karma, tetapi hanya memberi
Courtesy of Di pagi buta yang udaranya sungguh sangat dingin mencekam, sang matahari pun masih enggan menampakkan dirinya untuk menghangatkan bumi. Namun, satu binatang telah terlihat berjalan disela-sela semak belukar dan di atas punggungnya nampak terlihat sebuah ember yang berisi susu. Nampak dari berjalannya dia seperti ketakutan sambil melihat kiri dan kanan jalan mengawasi situasi dengan seksama. "untung aku berjalan dipagi buta sehingga tidak ada seekor binatang pun yang melihat pekerjaanku," hatinya berbicara. Beban berat di punggungnya membuat badannya merasa kelelahan sehingga untuk sejenak dia harus istirahat, dicarinya tempat yang aman dan terlindung dari penglihatan hewan lain yang sekiranya akan melewati jalanan tersebut. Tetapi sejenak langkah kakinya surut untuk melangkah selanjutnya, dia melihat sang kancil yang sedang mengigit satu batang pohon bambu. Batang bambu yang begitu keras tersebut dicobanya untuk digigit dengan giginya namun tidak berhasil memecahkannya, dia kembali berusaha mengigit kembali dan terus mengigit namun usahanya sia-sia saja, dan setelah itu sang kancil pun melepaskan kembali batang bambu tersebut dengan putus asa, lalu menangis tersedu-sedu sangat sedih hatinya. "Huu,,,hu,,hu,,hu,,huu.......selalu saja sia-sia usahaku," katanya begitu sedih sangat memelas hati sang kucing yang tengah menyaksikan adegan tersebut. Hati sang kucing sangat terenyuh melihat sahabatnya sedang dirundung nestapa, kemudian dia bertanya kepada sang kancil. "Sahabatku kancil! apakah yang membuatmu sangat bersedih hati?" sapa kucing sambil menatap sang sahabatnya. Namun bukannya jawaban yang didengar sang kucing melainkan tangisnya bertambah jadi saja. "Huuuuuhuuuuuhuuuuuhh." Air mata buayanya untuk mengelabui sang kucing telah dia lancarkan, tangisan palsu yang akan menipu mangsanya yang biasa dia lakukan. Sang kancil dengan seribu akalnya yang cerdik akan menipu siapa pun untuk mendapatkan keinginannya. Dan kali ini dia akan menipu sang kucing yang telah meresahkan kawan-kawan binatangnya yang kerap kali dicuranginya. "Kawanku yang satu ini benar-benar sedang bermuram durja," pikir kucing dalam hatinya. Nampak curiga dia langsung meletakkan ember susunya di dekat sebuah pohon tidak jauh dari tempat dia berada bersama sang kancil yang sedang bersedih hati. "Ada apa dengan engkau, hai! sahabatku kancil? katakanlah mungkin aku bisa membantumu?" tanya sang kucing dengan lembut menenangkan hati sang kancil. "Terima kasih,,,,,,masih ada teman yang peduli atas semua masalah yang sedang menimpaku," jawab sang kancil merasa senang hatinya dengan pedulinya sang kucing berarti maksudnya akan segera terwujud. "Cepat katakanlah, persoalan apakah yang sedang menimpamu?" tanyanya kemudian. "Baiklah kawanku yang baik hati, dengarkan baik-baik," sang kancil menyusun strategi untuk meluluskan niatnya. "Ketika tadi malam aku tertidur, aku bermimpi melihat satu batang bambu ajaib jatuh dari angkasa, dan engkau sendiri pun dapat melihat bambu ajaib ini tumbuh dengan subur walaupun tanpa akar karena dalam 6 ruas batang bambu ini terdapat air yang membuatnya tetap tumbuh. Aku telah mencoba mengigit-gigitnya dan memecahkan batang ini dari tengah malam tadi sampai sekarang, namun apa daya upayaku tetap tidak bisa memecahkannya dan Aku tidak bisa minum air di dalamnya. Katanya air tersebut dapat membuat kita yang meminumnya tidak akan pernah tua dan akan mempunyai kesaktian yang sangat tinggi," kata sang kancil dengan sedih sambil mengakhiri ceritanya. "Air ajaib, bisa awet muda dan sakti lagi! akan aku ambil dari tangannya jangan sampai dia yang meminumnya," hati sang kucing ingin menguasainya. "Mana bisa dia memecah batang bambu dengan gigi-giginya kecuali dengan cakar-cakarku yang sangat tajam ini, lalu aku akan meminumnya, bodoh sekali sang kancil ini." kata bisikkan dalam hatinya. "Sudahlah, engkau tidak usah berkecil hati kawan! pikiranmu harus disegarkan dengan meminum susu dan kalau engkau sudi tukarlah batang bambu tersebut dengan susu dalam emberku," kata sang kucing. "Apa katamu?, ditukar dengan susumu! tidak, tidak,,,tidak mungkin batang bambu ajaibku engkau tukar dengan susu yang ada di ember tersebut!" serunya. Batang bambu tersebut semakin erat saja berada dalam pelukkannya. "Janganlah engkau berlaku curang terhadapku yang engkau sebut sebagai sahabat, mana ada sahabat yang tega menipu sahabatnya sendiri," katanya lagi. "Jangan salah cil! susu dalam emberku begitu segar, nikmat sekali ditenggorokmu dan engkau sendiri tinggal meminumnya tanpa susah payah memecahkannya, banyak lagi hampir setengah ember lebih" kata sang kucing kemudian merayunya. "Tidaaak....kataku tidak ya udah tidak akan" sang kancil membentak sang kucing. Sang kucing mencari akal kembali, lalu katanya, "bagaimana kalau kita bagi dua saja batang bambu tersebut." "Menurut mimpi yang Aku terima, bila bambu ini di potong maka kesaktiannya akan hilang juga, jadi Aku tidak bisa menyerahkan bambu ini sebagian," kata sang kancil. Sang kucing semakin bernafsu saja ingin memiliki batang bambu ajaib setelah melihat sang kancil seperti sangat keberatan dan sayang sekali dengan batang bambu tersebut. Sang kucing telah berangan-angan seandainya dia sakti tentu dia akan selalu berbuat sesuka hatinya kepada seluruh teman-temannya dan dia akan dengan mudah memperoleh apapun yang diinginkannya. "Pikir saja kawanku kancil yang baik hati, engkau hanya bisa memeluk batang bambu tersebut tanpa bisa memimun airnya sampai kapanpun engkau hanya akan bekerja sia-sia saja sepanjang hari," katanya menerangkan dengan tegas. Sang kancil yang cerdik telah menebak bahwa sang kucing telah termakan tipu dayanya dengan santai dia pun pura-pura sangat keberatan sekali dengan usul sang kucing, namun hatinya berkata demikian. "Sekarang kena batunya juga engkau hewan serakah yang tamak, jangan macam-macam engkau denganku sang kacil hewan yang sangat cerdik." hatinya sangat senang kala itu. Setelah terdiam beberapa lama akhirnya sang kancil seperti berat hati akhirnya mengiyakan usul sang kucing untuk bertukar bambu miliknya dengan setengah ember susu segar. "Ya! apa dayaku dan memang Aku tidak sanggup untuk memecahkan batang bambu yang sungguh-sungguh keras ini, namun apakah benar engkau tidak keberatan menukarkan setengah ember susu tersebut?" tanya kancil seperti pasrah. "Tidak, tidak kancil sahabatku Aku tidak keberatan sama sekali, mari sini bambunya Aku ingin memilikinya," kata sang kucing tidak sabaran. Dia ingin cepat memecahkan batang-batang bambu ajaib dan meminum airnya dari ruas demi ruas dan akhirnya dia akan menjadi hewan sakti yang sangat ditakuti seluruh hewan serta awet muda. Dengan cepat pertukaran pun segera dilakukan antara keduanya, sang kucing dengan cepat meraih batang bambu dan begitu pun sang kancil dengan cepat mengambil ember susu yang diserahkan sang kucing. Lalu sang kancil dengan cepat pula meninggalkan tempat tersebut sambil hatinya tertawa girang, mentertawakan sang kucing yang serakah yang dapat ditipunya dengan mudah. Sementara sang kucing yang ditinggal sang kancil berteriak dengan girangnya, "sebentar lagi aku akan menjadi kucing sakti yang tidak pernah tua," tanpa menunggu waktu lama dengan cepat kuku cakar-cakar telah keluar siap membelah bambu sakti. Dengan cakar-cakar tajam tersebut dia terus berusaha dengan cepat tanpa mengenal lelah dan memang berkat usaha kerasnya ruas demi ruas batang bambu tersebut dapat dipecahkan tetapi dia tidak mendapatkan air dalam ruas bambu tersebut. Ternyata batang bambu tersebut baru dipotong dengan demikian daun-daunnya masih kelihatan segar hijau. "Wah, wah! sialan banget Aku telah ditipu sang kancil, ternyata bambu ini bukan bambu ajaib, awas kancil,, awaaas kannnciiil,......," teriaknya marah sekali, sambil berlari mengejar sang kancil yang sudah jauh entah dimana. Sekian dulu cerita ini semoga bermanfaat dan dapat di ambil sorytaudan yang ada didalamnya. Wasalam. oleh mamang edit galih
Dalamdongeng anak indonesia sebelumnya, kita sudah membaca kisah dongeng anak indonesia tentang Kera yang menjadi raja. Nah sekarang kita akan membaca kisah yang lain yaitu dongeng anak indonesia tentang si Semut dan Si Kepompong. Begini ceritanya : Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan
ο»ΏDongeng singa dan tikus yang baik hati pernah Kakak ceritakan di kategori cerita anak fabel. Kali ini singa kembali dengan tikus yang baik. Apakah mereka akan bersahabat? Atau malah singa akan memangsa tikus yang kecil? Yuk kita sama-sama ikuti kisahnya. Suatu hari seekor tikus kecil keluar dari sarangya. Ia akan menyusuri sebuah sungai, untuk mencari makanan, dan membawa makanan tersebut ke sarangnya. Namun, ia berjalan dengan sangat hati-hati. Karena, ia sangat takut bertemu dengan seekor Kucing. Ia pun mulai mengeluarkan hidungnya untuk mengendus keberadaan sang Kucing. Namun, ia tidak mencium bau sang Kucing tersebut, meskipun dengan sangat hati-hati dan perlahan-lahan untuk sampai ke sungai. Karena sudah merasa aman. Tikus segera berlari untuk mencari makanan. Tikus sangat senang melihat satu ekor Ikan kecil tergeletak di tepi sungai. Ia segera membawanya pulang kerumah. Namun, di tengah perjalanan ia bertemu dengan sang Kucing. Ia pun mulai merasa ketakutan. Tikus pun memcari cara untuk melarikan diri. Namun, usahanya sia-sia. β Akhirnya, kau keluar dari sarangmu!ββ kata Kucing senang. β Aku keluar untuk mencari makanan. Tolong ijinkan aku untuk kembali kerumah.ββ Jawab Tikus. β Haha, kau tidak bisa pergi secepat itu Tikus. Kita sudah lama tidak bertemu! Aku sangat lapar hari ini. Apa yang kau bawa?ββ kata si Kucing β Aku membawa seekor Ikan segar. Aku menemukannya di tepi sungai. Ikan ini akan aku berikan padamu, tapi ijinkan aku untuk pergi?ββ jawabnya memelas. β Haha, baiklah Tikus. Berikan Ikan itu padaku! Kau bisa pergi sekarang!ββ kata Kucing, ia berpikir Tikus tidak bisa berlari cepat dan akhirnya Tikus pun akan di terkamnya. Fabel Cerita Dongeng Singa dan Tikus baik Tikus berlari dengan sangat cepat. Namun, ia juga berpikir karena larinya tidak secepat lari sang Kucing. Secepat apapun ia berlari, pasti Kucing dapat mengejarnya. Akhirnya, ia pun bersembunyi di balik semak-semak belukar. Benar dugaannya, tak lama ia bersembunyi. Kucing dengan sangat cepat mengejarnya. Setelah melihat situasi aman, ia pun melanjutkan perjalanan untuk mencari makanan. Namun, di tengah perjalanan. Ia mendengar suara meminta tolong. Ia pun mendekat ke pusat suara, ia melihat seekor Singa besar yang terjerat oleh perangkap para pemburu. Singa berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga. Namun, usahanya sia-sia. Melihat Singa sedang kesusahan, Tikus berniat untuk menolongnya. Ia pun mendekati sang Singa. Saat ia menghampiri Singa, Singa hanya terdiam dengan perangkapnya. Singa pun terkejut dan sedih karena yang datang seekor Tikus yang kecil. β Aku datang kesini untuk menolongmu Tuan Singa?ββ kata Tikus ramah. β Aku tidak yakin kau bisa menolongku dengan tubuhmu yang sangat kecil.ββ Jawab Singa. β Jika aku bisa menolongmu. Apakah boleh aku mencobanya?ββ pinta Tikus. Fabel Anak Kisah Dongeng Singa dan Tikus baik β Silahkan, dengan senang hati kawan.ββ Jawab Harmau tersenyum. Tikus melihat tali-tali perangkap itu cukup besar dan kuat dia tidak akan mampu menolong sang singa sendirian. Ia berlari mencari teman-temannya untuk membantu sang singa, ketika hampir semua temannya berkumpul. Mereka mulai menggigit memotong tali perangkap itu satu persatu hingga akhirnya sang singa lepas dari jeratannya. Awalnya sang Singa tidak yakin Tikus yang berbadan kecil dapat menolongnya. Setelah Tikus berhasil membebaskan Singa. Tikus dan teman-temannya mereka berlari-lari bersembunyi di balik semak-semak. Singa merasa bingung. β Kenapa kalian bersembunyi di balik semank-semak?ββ Tanya Singa bingung. β Kami bersembunyi karena takut kau memakan kami.ββ Jawab Tikus. β Aku tidak akan menangkap kalian. Kalian sudah menolongku dan aku tidak akan melupakan pertolongan kalian. Aku sangat berterima kasih padmu Tikus.ββ Kata Singa. Akhirnya, Tikus pun keluar dari persembunyiannya. Mereka akhirnya bersahabat baik. Pesan moral dari Fabel Cerita Dongeng Singa dan Tikus baik adalah bantulan teman yang sedang kesusahan, niscaya kita akan disayangi oleh orang-orang disekitarmu. Baca cerita anak singa dan tikus lainnya adalam artikel berikut ini Fabel Kisah Persahabatan Singa dan Tikus dan Cerita Fabel Kisah Kerajaan Tikus dan Kucing
1 Kucing Merasa Bosan atau Sedih. Salah satu penyebab kucing terus merasa lapar adalah kucing yang merasa bosan. Agar kucing tidak bosan, kita bisa mengajaknya bermain. Kucing juga bisa ingin terus makan karena sedang sedih. Kita bisa membantunya lebih tenang dengan melakukan hal disukainya, teman-teman. 2.
Danharimau itulpun berusaha membunuh gurunya itu, tapi kucing itu dapat memanjat pohon dan menyebrangi sungai melarikan diri, tetapi harimau tak dapat memanjat. dan kucing sangat kecewa sekali dengan harimau yang memiliki sifat yang kurang baik. Dan dampak sekarang kucing slalu membuang jejaknya, keturunannya pun ikut melakukan kebiasaan nenek
Kucingtelah dikaitkan dengan manusia selama setidaknya 9.500 tahun, dan saat ini kucing paling populer di dunia. ketika membuat keputusan untuk memiliki binatang peliharaan, pertama Anda memutuskan jenis yang Anda inginkan. Mereka lucu, baik hati, dan dianggap aman sekitar anak-anak.
Meoong. Meoong Si kucing nampak senang. Ia berlari-lari di sekitar kaki Vita. Lalu tak lama kemudian kucing itu memakannya. Setelah itu Vita kembali ke meja makan. Kembali menikmati makan siangnya yang sempat tertunda. Melihat kejadian itu, Bunda hanya tersenyum saja. "Semoga kamu jadi anak yang sholeh dan baik hati ya, Nak," ucap Bunda
6fzDI. 7j50j32s0y.pages.dev/3587j50j32s0y.pages.dev/527j50j32s0y.pages.dev/4377j50j32s0y.pages.dev/3257j50j32s0y.pages.dev/1527j50j32s0y.pages.dev/2517j50j32s0y.pages.dev/2297j50j32s0y.pages.dev/118
dongeng kucing yang baik hati